Senin, 12 Desember 2016

Pepek Rupek



Saat kita mengobrol dengan seseorang selama 30 menit, kita ternyata menyadari, ada banyak prasangka dan penilaian kita selama ini yang keliru.
Saat kita menghabiskan waktu bersamanya selama 3 jam, kita tambah menyadari, ada banyak penilaian kita selama ini yang salah sangka.
Dan saat kita bermalam dirumahnya, tinggal di rumahnya, mengenal lebih dekat kehidupannya kita akan meksimal menyadari, ternyata kita tidak tahu apa-apa tentang orang tersebut sebelumnya, dan sekarang baru tahu betapa fatalnya penilaian kita.
Didunia maya, ditengah higar-bingar teknologi informasi, 99% dari kita nyaris hanya menilai orang lain bahkan tanpa pernah mengobrol 30 menit dengannya, kebencian, hater atau sebaliknya, rasa suka, idola, ngfans apapun jenisnya, hanya sebatas penilaian kulit luar saja.
-
Jangan menyakiti orang lain.
Karena kita tidak tahu masa depan. Boleh jadi, orang-orang yang kita pandang sebelah mata hari ini, ternyata besok lusa kita minta bantuan padanya. Orang-orang yang kita tinggalkan hari ini, kita sakiti hatinya, ternyata besok lusa kita hanya bisa menatap dari kejauhan, menyaksikan betapa hebat dirinya.
-
Tenang saja ketika sesuatu yang kita anggap berakhir, ketika kita kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, ketika sebuah kesempatan emas yang hilang, maka tenang saja, akan datang sesuatu pengganti yang lebih baik, seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya.
Pastikan saja syaratnya dipenuhi, bersabar. Bagi orang-orang bersabar, selalu datang hal-hal baik sebagai pengganti hal-jal sebelumnya.
-
Wajah cantik itu banyak. Apalagi dengan teknologi kosmetik yang semakin canggih. Lihat saja instagram, cantik-cantik semua fotonya bukan?
Tapi hati yang cantik itu langka. Maka jadilah yang ini. yang tidak bisa dibedaki, tidak bisa dibungkus dengan teknologi, asli memang begitu.
-
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah paling bahagia sedunia, tapi simpel karena kita mensyukuri hidup ini.
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah kaya raya, tapi karena kita merasa cukup dan berterima kasih.
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah bebas dari masalah, tapi karena apapun yang akan terjadi besok lusa, itu adalah skenario terbaik yang terjadi.
-
Orang sabar itu bukan karena dia bodoh, dia justru cerdas sekali, menunggu momen terbaiknya.
Orang sabar itu bukan karena dia tidak punya pilihan, dia justru brilian sekali harus memilih yang mana.
Orang sabar itu juga bukan karena dia penakut, pencemas, ragu-ragu, dia justru berani memutuskan untuk bersabar sedikit lagi.
Nah, jika kita bersabar karena kita terdesak, tdak ada pilihan lain, ragu-ragu, maka perbaikilah niat bersabarnya. Itu akan mengubah kualitas sabar kita signifikan sekali.
-
Ketika sesuatu yang kita inginkan tidak terjadi, maka bukan berarti itu tidak akan terjadi selama-lamanya, boleh jadi itu disimpan diwaktu yang lebih spesial.
Karena segala sesuatu yang baik, selalu tiba diwaktu terbaiknya. Mungkin agar kita lebih siap, juga mungkin agar kita lebih pandai bersyukur.
-
Selalu ada kesempatan kedua. Jangan khawatir.
Kesempatan untuk memperbaiki setelah kesalahan.
Kesempatan untuk kembali setelah keliru pergi.
Kesempatan untuk berbalik setelah salah langkah.
Kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik setelah tertipu.
Kesempatan untuk berhasil setelah gagal.
Kesempatan untuk bahagia setelah tersakiti.
Selalu ada kesempatan kedua. Tinggal dilengkapi dengan niat yag baik, serta sungguh-sungguh berubah.
-
Mau seberapa menyaitkan sebuah kejadian, jika kita mempunyai hati selapang lautan, ditumpahkan racun paling mematikan sekontainerpun, tetap tidak terasa.
Tetapi kalau hati itu sempit, satu tetes berbisa saja cukup untuk membuat hidup kita ‘binasa’ sehari, seminggu, bahkan berbulan-bulan.
Melapangkan hati adalah pekerjaan panjang, perlu latihan, berkali-kali jatuh bangun dan jelas membutuhkan ilmu dan pemahaman baik. tidak mengapa gagal, besok lusa tidak terasa hatinya sudah semakin luas.
-
Jangan mudah menyerah.
Kalau bosan, cari selingan sejenak. Kalau lelah, mari istirahat sebentar. Kalau kehabisan nafas, boleh berhenti mengambil nafas.
Tetapi jagan menyerah. Ayo, kita kembali berusaha dengan semangat baru.
-
Orang Sungguh.
Orang sungguh baik itu bukan karena berharap balas, apalagi penuh perhitungan, tapi sematak arna dia berharap janji Tuhannya.
Orang sungguh sabar itu bukan karna terpaksa, tidak ada pilihan, tapi semata karena dia memutuskan percaya pada Tuhannya.
Orang sungguh berani itu bukan karena sedang ramai, banyak yang membela, tapi semata karena dia bergantung pada Tuhannya.
-
-
-
-

*Repost TL

0 komentar:

Posting Komentar