Hujan masih mengguyur wilayah Grengseng
dan sekitarnya dari siang tadi, hanya mereda beberapa saat saja. Memasuki bulan
kedua di tahun masehi, selain hujan dan panas, kedepannya angin sudah mulai
ikut-ikutan mewarnai dan menemani hari-hari kita. Ba’da Maghrib seusai
mendekati, memuji, merayu dan meminta banyak hal padaNya, aku duduk di ruang
tamu untuk lanjut nonton drama Korea The Legend Of The Blue Sea yang udah
keputer berulang kali. Selang beberapa saat Mawar nusul, ngangkut banyak buku
sekolah ke atas meja.
Dalam hati ”Ternyata belajarnya
dia sama kek aku dulu, cuman nata buku yang sesuai dengan jadwal besok. Belajar
sungguhannya kalau ada PR dan kalau besoknya ada ulangan/quis aja. Sisanya
paling nyalin tulisan temen karena pernah beberapa kali dikelas nyatetnya
ketinggalan atau bahkan tidak nyatet sama sekali karna males, pulpennya ilang,
tintanya habis atau bahkan ga bawa bukunya karena ketinggalan”.
Ya ampun kenapa juga Mawar harus
demikian? karena sedarah kah? atau emang belajar kek begitu udah biasa
dilakukan anak sekolah? Bukan hanya aku dan Mawar saja. Ajib.... jangan
ditiru!!!.
Orang tua lihat gitu doang aja
udah senengnya minta ampun, dikiranya kita beneran belajar. Apalagi kalau diam
depan laptop, udah tuh sempurna. Padahal dari sekian banyaknya fungsi laptop,
fungsi yang paling sering digunakan adalah buat nonton. Nonton film, drakor dan
apa aja yang pengin ditonton.
Dan sepertinya dari sudut pandang
orang tuaku, didepan laptop itu lebih baik timbang didepan ponsel. Aku rasa
juga demikian. Aku pribadi paling kurang suka kalau menjumpai orang yang
melamun dikit langsung buka gadget, bengong dikit buka hp, bahkan saat sedang
berkumpul dengan keluargapun tetap asyik scroll, scroll, scroll, klik, klik,
dan klik dan tak pernah lupa cekrak-cekrek. Astaghfirullaahal ‘adziim... kenapa
kali aku ini? lihat doang aja ga kuat. Padahal aku sendiri pernah begitu
walaupun udah ga lagi, udah sadar.
Sebagai orang yang kalau sekolah
selalu menempati bangku depan, aku kurang begitu mengetahui info-info terkini
yang selalu mereka bahas dibelakang secara bisik-bisik disaat proses belajar
mengajar berlangsung. Dan kalau aku amati ada beberapa fenomena ganjil,
diantaranya:
- Diem banget seolah mendengarkan sambil sesekali bola matanya keatas ngamatin sikon sekitar, padahal dirinya lagi nonton film.
- Yang ini juga sama diemnya. Berselancar didunia maya, login dibeberapa media sosial dan kemudian gonta-ganti tab. Ngoment, nglike, nytatus sana-sini.
- Mulutnya sih diem tapi kedua ibu jarinya yang ga mau diem. Asyik dengan kegiatannya sendiri yaitu ngedit foto yang pernah diambil kemudian save and share, jadiin FP pada layanan Messanger dan tak pernah absen untuk update status.
- Seru-seruan sendiri dengan Main game.
- Ngerumpiin/curhat macem-macem secara sembunyi-sembunyi.
- Tidur dengan wajah dikasih aling-aling laptop atau buku biar ga kelihatan.
- Ngelamun.
- Dll.
Nah, akan tetapi tak sedikit dari
mereka yang beneran mendengarkan dan memperhatikan dosen didepan yang lagi
bagi-bagi ilmu.
Begitu punya feeling dosennya mau
mendekat, cling!!! Seketika jadi pada sebaik-baiknya mahasiswa. Sangat antusias
memperhatikan, menakjubkan.
Kalau dosen killer berucap
“....... sampai jumpa dipertemuan selanjutnya”. Sontak hampir semuanya
berjamaah mengucapkan “yah.....!!!!”, sambil pasang ekspresi campur aduk
seperti kecewa, sedih dan ga rela. Ekspresi yang menggambarkan bahwa ga mau
mata kuliah yang sedang berlangsung ini berakhir begitu saja. Karna di usia
emas kami, motivasi belajar lagi klimaks-klimaksnya. Padahal mah apa kali,
peres semua (hahaha). Giliran dosennya udah keluar kelas, antar mahasiswa
saling lempar senyum dan tertawa lepas. Mudah-mudahan ga kualat, karna aku
kadang makmum.
Mengenai tugas, seringnya sih
ngerjain sendiri. Karna mahasiswa/pelajar juga manusia, punya mata punya hati,
jadi pernah juga minta ke temen yang udah ngerjain buat berbagi. Kolaborasi
antara ngerjain sendiri dan minta ke temen.
Aku juga pernah nyontek, berakhir
ada rasa tidak puas dalam relung hati yang paling dalam sehingga tidak mau
mengulangi lagi. Tapi jujur saat eS tiga (SD, SMP, SMK) seingatku aku tidak
pernah nyontek ketika ujian semester atau bahkan ujian nasional, in sya Allah.
Spesial buat kalian para penerus
bangsa,
-----
Jangan
pernah menyontek disekolah/kampus. Jika
sudah terjadi, jangan ulangi, berhenti sekarang. Dosa nyontek saat ujian itu,
dibawa sampai mati. Karena ijazah yang kita gunakan, nilai-nilai yang kita
dapat untuk mencari pekerjaan besok-besok, ternyata palsu. Segera bertobat,
menyesal dan jangan diulangi.
-----
-----
Nah dan buat kalian yang minder dan kurang PD dengan sekolahan/kampus
sendiri, pahami ini:
-----
Tidak ada
itu yang disebut dengan sekolah/universitas paling keren, fakultas paling elit,
jurusan paling hebat. Kalaupun ada, biarin saja orang lain sibuk membangga-banggakannya,
membicarakannya. Bagi kita, yang membuat keren, elit atau hebat proses belajar itu
adalah kita sendiri. Lakukan yang terbaik, terus belajar sungguh-sungguh,
mencintai prosesnya, maka semua akan dengan sendirinya keren, elit dan hebat, bahkan
jika sekolahnya biasa-basa saja, dipelosok desa pula, tidak masalah.
-----
Itulah sebabnya mengapa orang tua
dan keluarga atau bahkan orang lain sangat cerewet dalam segala hal, termasuk
belajar. Ingat ya, kalau orang masih cerewet itu berarti masih sayang. Karena
bukan ketika diomeli, dimarahi dan dicereweti yang menyakitkan. Yang lebih
menyakitkan adalah saat orang lain memutuskan sudah tidak peduli lagi. Ditegur
tidak, disapa juga tidak, didiamkan begitu saja. Dianggap tidak ada. Maka meminjam
istilah kekinian anak muda, “Kelar Hidup
Lu”.
Yo ayo, ayo semangat belajar,
maju perut pantat mundur maju terus pantang mundur.
Ada 5 hal penting saat kuliah.
Buat kalian yang baru masuk kuliah atau nanti bakal masuk kuliah.
- Kejar IPK yang bagus ditahun-tahun awal. Karena ditahun-tahun terakhir kuliah, godaannya semakin besar.
- Segera adaptasi pola belajar. Karena didunia kampus kita harus lebih mandiri dan membuat pola dan waktu belajar sendiri.
- Jangan takut habis waktu dengan organisasi. Justru banyak waktu luang mesti diwaspadai.
- Kalau mau jadi mahasiswa teladan. Bagusin IPK. Perbanyak shilaturahmi, aktif berorganisasi dan banyak berkarya.
- Kalau mau dikenal dosen, aktif bertanya dan serius belajar. Dosen hanya kenal mahasiswa paling aktif dan paling menyebalkan.
Yang sebentar lagi masuk kuliah,
semangat ya!!!.
Yang belum masuk kuliah tahun ini,
jangan menyerah.
Yang belum lulus kuliah, Tuhan
bersama mahasiswa tingkat akhir dan juga bersama orang yang sabar bukan yang
berIPK besar. Lagian IPK kecil itu juga bukan jelek, tapi sederhana. Ingatlah
bahwa Tuhan itu menyukai kesederhanaan.
Semoga kita bisa menyelesaikan
amanah belajar didunia kampus dengan sebaik-baiknya. Menjadi mahasiswa sukses,
dan membahagiakan orang tua. Aamiin....
0 komentar:
Posting Komentar