Senin, 12 Desember 2016

Pepek Rupek



Saat kita mengobrol dengan seseorang selama 30 menit, kita ternyata menyadari, ada banyak prasangka dan penilaian kita selama ini yang keliru.
Saat kita menghabiskan waktu bersamanya selama 3 jam, kita tambah menyadari, ada banyak penilaian kita selama ini yang salah sangka.
Dan saat kita bermalam dirumahnya, tinggal di rumahnya, mengenal lebih dekat kehidupannya kita akan meksimal menyadari, ternyata kita tidak tahu apa-apa tentang orang tersebut sebelumnya, dan sekarang baru tahu betapa fatalnya penilaian kita.
Didunia maya, ditengah higar-bingar teknologi informasi, 99% dari kita nyaris hanya menilai orang lain bahkan tanpa pernah mengobrol 30 menit dengannya, kebencian, hater atau sebaliknya, rasa suka, idola, ngfans apapun jenisnya, hanya sebatas penilaian kulit luar saja.
-
Jangan menyakiti orang lain.
Karena kita tidak tahu masa depan. Boleh jadi, orang-orang yang kita pandang sebelah mata hari ini, ternyata besok lusa kita minta bantuan padanya. Orang-orang yang kita tinggalkan hari ini, kita sakiti hatinya, ternyata besok lusa kita hanya bisa menatap dari kejauhan, menyaksikan betapa hebat dirinya.
-
Tenang saja ketika sesuatu yang kita anggap berakhir, ketika kita kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, ketika sebuah kesempatan emas yang hilang, maka tenang saja, akan datang sesuatu pengganti yang lebih baik, seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya.
Pastikan saja syaratnya dipenuhi, bersabar. Bagi orang-orang bersabar, selalu datang hal-hal baik sebagai pengganti hal-jal sebelumnya.
-
Wajah cantik itu banyak. Apalagi dengan teknologi kosmetik yang semakin canggih. Lihat saja instagram, cantik-cantik semua fotonya bukan?
Tapi hati yang cantik itu langka. Maka jadilah yang ini. yang tidak bisa dibedaki, tidak bisa dibungkus dengan teknologi, asli memang begitu.
-
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah paling bahagia sedunia, tapi simpel karena kita mensyukuri hidup ini.
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah kaya raya, tapi karena kita merasa cukup dan berterima kasih.
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah bebas dari masalah, tapi karena apapun yang akan terjadi besok lusa, itu adalah skenario terbaik yang terjadi.
-
Orang sabar itu bukan karena dia bodoh, dia justru cerdas sekali, menunggu momen terbaiknya.
Orang sabar itu bukan karena dia tidak punya pilihan, dia justru brilian sekali harus memilih yang mana.
Orang sabar itu juga bukan karena dia penakut, pencemas, ragu-ragu, dia justru berani memutuskan untuk bersabar sedikit lagi.
Nah, jika kita bersabar karena kita terdesak, tdak ada pilihan lain, ragu-ragu, maka perbaikilah niat bersabarnya. Itu akan mengubah kualitas sabar kita signifikan sekali.
-
Ketika sesuatu yang kita inginkan tidak terjadi, maka bukan berarti itu tidak akan terjadi selama-lamanya, boleh jadi itu disimpan diwaktu yang lebih spesial.
Karena segala sesuatu yang baik, selalu tiba diwaktu terbaiknya. Mungkin agar kita lebih siap, juga mungkin agar kita lebih pandai bersyukur.
-
Selalu ada kesempatan kedua. Jangan khawatir.
Kesempatan untuk memperbaiki setelah kesalahan.
Kesempatan untuk kembali setelah keliru pergi.
Kesempatan untuk berbalik setelah salah langkah.
Kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik setelah tertipu.
Kesempatan untuk berhasil setelah gagal.
Kesempatan untuk bahagia setelah tersakiti.
Selalu ada kesempatan kedua. Tinggal dilengkapi dengan niat yag baik, serta sungguh-sungguh berubah.
-
Mau seberapa menyaitkan sebuah kejadian, jika kita mempunyai hati selapang lautan, ditumpahkan racun paling mematikan sekontainerpun, tetap tidak terasa.
Tetapi kalau hati itu sempit, satu tetes berbisa saja cukup untuk membuat hidup kita ‘binasa’ sehari, seminggu, bahkan berbulan-bulan.
Melapangkan hati adalah pekerjaan panjang, perlu latihan, berkali-kali jatuh bangun dan jelas membutuhkan ilmu dan pemahaman baik. tidak mengapa gagal, besok lusa tidak terasa hatinya sudah semakin luas.
-
Jangan mudah menyerah.
Kalau bosan, cari selingan sejenak. Kalau lelah, mari istirahat sebentar. Kalau kehabisan nafas, boleh berhenti mengambil nafas.
Tetapi jagan menyerah. Ayo, kita kembali berusaha dengan semangat baru.
-
Orang Sungguh.
Orang sungguh baik itu bukan karena berharap balas, apalagi penuh perhitungan, tapi sematak arna dia berharap janji Tuhannya.
Orang sungguh sabar itu bukan karna terpaksa, tidak ada pilihan, tapi semata karena dia memutuskan percaya pada Tuhannya.
Orang sungguh berani itu bukan karena sedang ramai, banyak yang membela, tapi semata karena dia bergantung pada Tuhannya.
-
-
-
-

*Repost TL

Minggu, 11 Desember 2016

Perasaan


Hukum kekekalan perasaan.
  1. Perasaan itu tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan.
  2. Perasaan hanya bisa berubah dari satu bentuk kebentuk lain.
Alirkan saja seperti mengalirkan air yang jernih. Jika perasaan kita benci, ubahlah jadi memaafkan. Jika kita rindu, ubahlah jadi bersabar. Jika perasaan kita sakit, sesak ubahlah jadi peduli dan penyayang. Toh tidak bisa dimusnahkan.

8 pelajaran perasaan:
  1. Mencintai orang yang justru memanfaatkan situasi hidup kita. Kita tahu situasi tersebut, tapi tidak bisa melepaskannya. Alih-alih, kita terus berharap besok lusa dia berubah (yang sia-sia).
  2. Menyayangi orang yang mengkhianati kesetian kita. Kita tahu, telah menambatkan seluruh kepercayaan kepadanya, setahu dia telah mengkhiantinya berkali-kali.
  3. Mencintai orang yang mencintai orang lain (tidak perlu penjelasan lebih lanjut).
  4. Mencintai seseorang secara berlebihan. Menganggapnya segalanya. Kita korbankan waktu, kesempatan, harta benda, semua hal terbaik milik kita, untuk besok lusa semua itu tidak bertahan lama.
  5. Mencintai diwaktu yang keliru. Tempat yang keliru. Sehingga situasinya amat sulit dan rumit.
  6. Mencintai orang yang merusak hidup kita. Bukannya membuat kita menjadi lebih baik, tapi sebaliknya, merusak kehidupan. Berbohong, menjadi contoh buruk, mencuri, berbuat jahat, melanggar begitu banyak nilai-nilai, hanya demi katanya cinta.
  7. Mencintai orang yang sebenarnya tidak kita cintai (lagi).
  8. Mencintai orang yang kita tahu persis tidak akan pernah kita dapatkan.
Ketika perasaan tersebut tumbuh subur, kita mungkin pernah, sedang atau akan melakukan salah satu atau beberapa hal dibawah ini:
  1.  Sibuk ngisi quiz “Apakah dia suka padaku”. Mulai dari yang simpel seperti mencocokan nama, coret-coret huruf yang sama, berapa sisanya, hingga yang canggih, alat menghitung kecocokan di internet, masukkan nama sendiri dan nama yang ditaksir, enter, hasilnya keluar. Tertawa riang kalau kesimpulannya bagus, dan nyengir kecewa kalau kesimpulannya jelek. Ajaib sekali, padahal jelas-jelas apa gunanya pula kalau kesimpulannya jodoh banget.
  2. Sibuk mengawasi akun media sosial yang ditaksir. Diintip-intip, diamat-amati, dinilai-nilai. Pasang status cari perhatian. Pengin banget ada aplikasi ‘siapa yang melihat profileku’ biar tahu apakah yang ditaksir juga ngelihat profilenya. Sibuk banget. Padahal yang ditaksir, justru sedang tebar pesona ngelihat profile dua, tiga, empat orang lain, sama sekali nggak peduli. Nungguin dia OL sepanjang malam, aduhai, pas dia OL, malah keringat dingin, kecut.
  3. Berharap ketemu dimanalah sama yang ditaksir, sudah dandan keren, kecewa berat saat nggak ketemu, tapi pas beneran ketemu malah melipir macam layangan putus, tidak berani bilang hai sepotong kata. Ajaib kan, padahal yang ditaksir itu boleh jadi melihat juga nggak. Senang ngelihat genteng rumahnya, sumringah mellihat jendela kelasnya, bolak-balik kayak setrikaan nyari perhatian. Ck ck ck.
  4. Menyimpan reply sms dari yang ditaksir, screenshoot reply komen, dll, padahal isi sms itu cuma ‘siapa sih ini?’.
  5. Menulis cerita tentang dia, cerpen tentang dia, diary tentang dia, berharap dia membaca tulisan tersebut. bahkan mengkhayal, mimpipun tentang dia. Nonton film cinta-cintaan serasa nonton dia dan aku. Baca buku roman serasa baca tentang dia dan aku. Lupa, kalau didunia ini ada 7 milyar orang, cuma dia saja di kepala. Bahkan, saking fokusnya mikir dia, tiba-tiba ada sms atau reply komen, sudah jingkrak-jingkrak senang, ternyata salah lihat, bukan dari dia. Duuh....
  6. Tiba-tiba menjadi penghafal sejati. Hafal dia besok berangkat jam berapa, dia lewat jalan mena saja, dia suka apa aja. Dan bergegas menyesuaikan jadwal agar sempat berpapasan. Sok tidak sengaja bertemu. Benar-benar penghafal sejati, hafal bajunya, hafal gayanya. Coba kalau belajar matematika persis kayak ini prosesnya, pasti jenius semualoh orang-orang. Tiba-tiba jadi dedektif nomer satu, semua diselidiki. Atau wartawan kelas wahid, semua diinterview.
  7. Pas tau ternyata dia nggak naksir atau kecewa dengan perasaan sendiri. Memutuskan melupakan, mulai deh menghapus nomer hpnya, emailnya, remove fb dan sebagainya. Padahal hiks, nomer hpnya sudah hafal mati, emailnya juga sudah hafal baget. Mau dilupakan gimana?.. Lantas bilang kesemua orang ‘sudah biasa kok, sudah ga kenapa-kenapa lagi’, hiks, hiks.
  8. Kalau sudah jadian, yang sudah menikah 50 tahun saja kalah. Sibuk majang status sayang setiap hari, ganti nama profil facebook ‘aku cayaaang xxxx’, majang foto mesra, makai nama dia jadi second name, manggil papi, mami, aduh, padahal ternyata hitungan bulan juga sudah putus. Lantas mau diapaain itu foto-foto lama? Status-status lama?’

Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain. Bukan berarti mereka harus bersama-sama saat ini juga. Tunggulah diwaktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar.
Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik. waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa sakit semakin besar, atau semakin memudar.

Nah jadi,

Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya.
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya.
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya.
Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang sesenti perasaan tersebut.
Bersabar dan diam lebih baik. Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya. Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik.

Single? siapa takut, toh ga bakalan jadi single forever. 

Kesendirian itu adalah pilihan. Kita bisa memilih sendiri, dan tetap bahagia dengan situasi tersebut.
Tapi kesepian, dalam situasi tertentu, dia adalah makhluk yang berbeda lagi. Karena banyak orang yang justru merasa kesepian ditengah hiruk pikuk ramainya dunia.

Kau harus tahu,

Menerima seseorang menjadi bagian dari hidup kita adalah pekejaan yang tidak mudah. Butuh proses, butuh keyakinan, butuh keberanian. Tapi ada yang selama ini menjadi bagian hidup kita, yang kita akhirnya tahu melepaskannya adalah pilihan terbaik untuk semuanya.

Munculnya rasa kecewa dalam hubungan yang tengah berjalan akan selalu ada, bisa karena sebab tak ada kabar sama sekali sehingga membuat kita menunggu. Disinilah kita harus bisa mengerti,  

Ketika seseorang membuat kita menunggu, itu berarti ada hal yang penting yang harus dia urus dibandingkan kita..
Selalu begitu.
Karena kalau kita memang penting, amat berharga, dia tidak akan pernah membiarkan kita menunggu. Dan sama, ketika kita merasa seseorang itu penting, kita juga tidak akan pernah membiarkan dia menunggu sedikitpun.
 
Ueuuh... terkadang,

Perasaan sayang yang berlebihan, esok lusa justru bisa menghasilkan kebencian tak terhingga.

Jadi, selalu jaga hati orang yang menyayangimu. buatlah dia menangis karena dia bahagia bukan karena kau menyakitinya. Karena,

Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja air matanya akan kering dipipi, isaknya akan hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya diwajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal dihati, kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas. Boleh jadi sebentar, boleh adi selamanya.

Yang perlu diingat yaitu
Pertama,

Jangan terlalu erat-erat memegang sesuatu, nanti kita susah berhenti sedihnya karena ternyata malah sesuatu itu yang memutuskan pergi.
Pun jangan terlalu longgar memegang sesuatu, nanti kita menyesal tak berkesudahan karena saat terlepas, baru menyadari sesuatu itu amat berharga.
Pegang dengan tangan, lengkapi dengan akal sehat dan pemahaman terbaik. Semoga tidak sedih dan tidak menyesal apapun yang terjadi

Kedua,

Menikahlah dengan orang yang akan bersedia bertengkar, berantem, merajuk, marah-marahan dengan kita untuk selamanya. Tidak bisa kalau cuma menikah dengan orang yang hanya bersedia senang-senang saja.

-
-
-
-
-
*Repost TL. 😊

Sabtu, 10 Desember 2016

Pasar Bumiayu

Merasa bahwa judul postingan kali ini yang lebih tepat adalah pasar tradisional Induk Bumiayu. Kecamatan Bumiayu mempunyai 3 pasar tradisional yaitu pasar Induk, pasar Polis (karna letaknya deket kantor Polisi), dan pasar Cilik (kalau ditranslet ke bahasa Inggris jadi Mini Market). Tulisanku kali ini lebih ke Pasar Induk.


Hampir setiap hari kemari kalau lagi dirumah. Kalau dibulan puasa apalagi pas menjelang lebaran yang biasa dikenal dengan prepegan, aku bisa kesini kurang lebih 4 kali dalam sehari. Kalau ga sama nyokap, sama Mawar, sama bokap, bahkan sendirian. Aku sih seneng-seneng aja kemari secara instingku sebagai perempuan. Yang aku kurang seneng adalah kalau pergi kemarinya pas hujan atau pasca hujan. Eeww becek.

Udah mulai terjun ke sini semenjak kelas X, jadi tuh Bonyok bikin kue kering yang harus diantar kesini kalau ada yang memesan. Ada sekitar 10 lebih langganannya, dulu banyak hampir 25an tapi semakin kesini semakin berkurang karena faktor persaingan dan juga faktor pembayaran. Langganan bonyok yang sekarang lebih cepat memesan trus langsung bayar tunai disetiap pengiriman.

Disini, kecakepanku terakui dan terakreditasi bagus. Ini seriusan ga bohong. Hampir semua penjual bilang aku cakep terbukti dari ucapan yang keluar dan dengan sadar dan jelas sekali aku dengar pernyataan yang persuatif tersebut.

Nok ayu, kye rah pindange esih seger, gedhe-gedhe maning. Arep sepira?”

*dalam hati, ya Tuhan yang dia jual kan udah mati trus bau lagi, tapi bilangnya seger. Tapi ga papa, yang terpenting adalah dia bilang aku cakep.

golet apa nok ayu? Kye rah mene ora bakal mbebodo ikih, olih dinyang. Sog digolet karo dpilih”

*iuh, aku cari tahu aci banjaran yang tinggal goreng, tapi yang dia jual apa tau jadi aku berlalu jalan aja geleng-geleng sambil senyum.

lakban go panci bocor..., karet tutup panci...., lap..., asahan lading..., kancing dom..., murah-murah”
“pilih sing ndine nok ayu? apa kabeh

*senyum sambil bilang “mboten Pak” pas ditawarin sama abang asongan. Kasian aku sebenarnya. Atuh gimana lagi -__-

Itu beberapa ucapan reka ulang yang menyatakan bahwa aku cakep. Ada banyak sebenarnya tapi cukuplah sampel segitu, valid.

Nah tempat kongkow aku kalau lagi nganter Emak ke pasar adalah duduk ngantuk depan toko Wakrud sebrangnya eks losmen Tentram, mengamati aktivitas sekitar.

Tampak mobil bak terbuka yang terparkir membawa hasil pertanian dari dataran tinggi berupa sayur mayur. Dari arah utara datang barisan transformers yang terdiri dari bus mikro, mobil box, becak, ojek, motor, elp, truk dan juga angkudes. Sesuai akronimnya yaitu Angkutan Desa, tentu angkudes ini dari beberapa desa sekitaran  Bumiayu dengan ciri warna tertentu. Kebanyakan dari kecamatan Tonjong dan kecamatan Sirampog. Tak banyak yang berubah ciri warna tiap angkudes. Oren untuk Linggapura Tonjong, Kuning untuk Benda dan sekitarnya dan Hijau untuk Buniwah dan sekitarnya serta hijau gelap untuk Talok. Jadi ancot disini ga pake nomer kek yang ada dikota, dari warna kita bisa mengenali.

Dibahu jalan depan aku duduk, berderet rapi sepeda motor dengan berbagai jenis dan merk. Jika tampak kurang rapi, akan segera dirapikan oleh petugas parkir yang tengah berjaga. Hampir sama dengan suasana area parkir yang pernah kita jumpai ditepi jalan. Yang berbeda mungkin pelayanannya untuk tarif parkirnya sama, mau berapa jampun ya tetep bayar cibu. Kalau dikota 2000an.

Pernah begini, udah tengak-tengok memastikan keberadaan abang parkir dan yakin sekali bahwa ga ada karna lagi kemana tau (intinya aku mau kabur biar ga bayar parkir, hehehe) eh  tiba-tiba “prit... prit... prit...” tuh abang parkir nongol dan mendekat, kena deh !!!. Berulah kek gini ga sekali dua kali. Tapi itu dulu, jamannya khilaf. Biasalah kebawa temen, ngikut-ngikut orang lain juga (hehehe). Jangan ditiru boss, sungguh tidak mulia !!!. Ditambah karena adanya kesempatan juga berulah kek gini. Kata Bang Napi “kejahatan bukan hanya terjadi karna adanya niat pelaku, tapi juga karna adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!”. Tau dah kalimatnya plek-jiplek kek begitu apa ga, lupa-lupa ingat.  

Alhamdulillaah sekarang udah ga lagi. Dipikir-pikir, juru parkir jelas sebuah pekerjaan. membantu dan menjaga motor kita dari oknum curanmor. Juga melindungi dari paparan sinar matahari yang mengandung UV A dan UV B yang membuat kullit motor kusam dan munculnya bintik hitam atau coklat. Juru parkir juga jelas bekerja, tidak meminta-minta. Jadi jangan merasa sayang lagi mengeluarkan uang cibu atau dua ribu untuk bayar parkir. Walaupun kita hanya parkir sebentar. Membiasakan berbagi, in sya Allah berkah.

Terkadang kalau lagi merasa hidup begini-begini saja dan membosankan, dengan mengamati kegiatan dipasar, muncul kembali rasa syukur.

Banyak kita jumpai perempuan yang sudah tidak muda lagi berkeliling, menjajakan barang dagangannya yang digendong dan ditenteng sambil terus berdoa segera laku, dan terjual habis. Ya walaupun laba yang didapat tidak seberapa tapi bagi mereaka apa yang telah diperoleh sungguh berarti. Tidak sedikit pula lelaki lanjut usia yang masih bekerja mengayuh becak dimana kalau aku menerapkan ilmu perkayongan maka akan didapat hasil demikian:

(Beban muatan) > ∑ (beban becak) + (beban tukang becak)

Itu baru beban nyata, belum beban ghaib seperti pikiran, perasaan dan hidup. Ya begitulah, rasa-rasanya sungguh tidak seimbang. Ga kebayang kalau melewati jalan menurun, apalagi menanjak.

Kita juga akan mudah menjumpai lelaki senja yang berprofesi bongkar muat. Maaf, umumnya disini menyebut kuli. Sulit menjumpai kuli yang muda.

Nah dari melihat mereka-mereka inilah timbul kembali rasa syukur. demikian beruntungnya hidupku dibandingkan mereka. Kesulitan, kesedihan dan apa yang aku rasa berat dalam menjalani hidup ini, tidak ada sekuku irenge dengan beban meraka. Alhamdulilaah... maafkan dan ampuni aku karna kufur akan nikmatMu!.  

Dulu ketika newbe jadi orang pasar, pernah menceritakan kepada bokap perihal rasa kasianku melihat banyak orang tua yang masih harus bekerja keras di usia yang seharusnya mereka nikmati bersama anak cucu dan juga membekali rohani mereka. Lantas beliau menanggapi dengan nasihat yang intinya kurang lebih sebagai berikut:
-----
5 perkara sebelum lima perkara: Sehat sebelum Sakit, Kaya sebelum Miskin, Lapang sebelum Sempit, Hidup sebelum Mati, Muda sebelum Tua.

Hidup ini hanya sekali, sangat berharga. Pun dengan masa mudamu, juga sekali, sangat-sangat berharga. Maka isilah dengan sesuatu yang bermanfaat agar tidak menyesal kemudian hari. Disekitar kita, mudah kita jumpai orang dengan usia yang sudah kesana yang hanya bisa menyesal menatap masa lalunya yang lewat sisa-sia. Sekolah tidak beres, kerja tidak serius, hanya bisa menghabiskan waktu mubazir. 

Apa yang kau lihat bisa jadi merupakan contoh nyata sebab-akibat dari masa mudanya yang dia tidak manfaatkan sebaik mungkin, disamping orang tuanya yang juga kurang mengarahkan. Maka jangan bermalas-malasan, bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan jujur. Agar kelak masa tuamu tidak susah dan menyusahkan.
-----
Ou ou ou tanggapan beliau tak seperti yang aku bayangkan. Flashback  mengenai bio yang tercantum dalam instagramku yaitu muda hura-hura, tua bahagia, mati masuk surga sangat perlu diabaikan. Aku sendiri belum ingin menggantinya, biarlah seperti itu. Tidak ingin merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Baik buruknya kita, kita yang lebih tahu. Jadi berhentilah untuk terlihat baik, baiknya sungguhan saja ya 😃.

Terakhir,

Jika kita bersedih, doakan dan upayakanlah kebahagian bagi orang lain. Itu lebih baik daripada hanya bersedih.

Tuhan lebih mencintai kita jika didalam kekurangan, kita mendoakan dan membantu orang lain mencapai kelebihan.

Tuhan melihat kita, maka bersikaplah yang baik. Tuhan mendengar kita, batinlah dan katakan hanya yang baik.

Tidak ada kebaikan kita yang sia-sia, maka bersabarlah dalam penantian. Kebaikan adalah hak orang baik, sabarlah.

Jika kita ingin menangis, menangislah. Air mata adalah doa saat bibir kita tak mampu berkata-kata.

Jangan tanyakan dimana Tuhan  saat kita minta tolong, tapi ingatlah dimana kita saat Tuhan memanggil untuk mendekat.

Maka, dekatkanlah diri kita kepada Tuhan dalam doa dan upaya yang jujur.

Bersabarlah jangan menyerah.