Namanya Waryono, sejak sekolahnya terhenti dpertengahan kelas 3 SMP, baru sekali kemarin tepatnya tanggal 21 Februari Tuhan memberikan aku kesempatan untuk bisa bertemu lagi dengannya yang sudah hampir 10 tahun tak bertemu. Pertemuan yang diawali dengan komunikasi lewat SMS beberapa hari belakangan itu akhirnya mengantarkan aku dan Nindita Yoni Andriana berkunjumg ke rumahnya di desa Kalijurang. kalau Indy sih sudah sering wara-wiri ke rumahnya.
Setelah berhenti sekolah dan menjalani operasi di sebuah rumah sakit di daerah Yogyakarta rupanya kondisi indra penglihatannya tidak makin membaik malah sebalikya dan berakibat tidak bisa menjalankan fungsi utamanya. kini yang terlihat hanya gelap.
Kurang lebih 2 tahun kemudian, Tuhan mengirimkan orang baik bernama Pak Jamal. Sebenernya bukan hanya Pak Jamal, keluarga Indypun adalah keluarga baik yang peduli yang telah Tuhan kirimkan untuknya dari mulai ia berhenti sekolah sampai detik ini. Tak heran jika keluarga Waryono sangat kenal dekat dengan keluraga Indy.
Pak Jamal memberikan saran agar Waryono sekolah saja di Balai Rehabilitasi Sosial "Distrarasta" Pemalang II. Pak Jamal adalah alumni sana juga, yang umurnya jauh diatas Waryono. Orang tua Waryono merasa sedih kenapa harus anaknya yang mengalami demikian. Namun, setelah orang tuanya mendatangi Balai Rehabilitasi tersebut hatinya kini berubah lega, ternyata Tuhan bukan hanya menunjuk Waryono saja, tapi ada banyak sekali Waryono-Waryono disana.
Apa yang dialami sebenarnya bukan karena keturunan ataupun bawaan dari lahir. tapi karena gangguan yang dialami dari ia umur sekitar 7 tahun namun terlambat disadari oleh drinya sendiri dan keluarga. hingga akhirnya ia memakai kacamata dengan lensa tebal dan berakhir Tuhan mengambil kepimilikanNya yang Dia titipkan pada Waryono berupa sepasang netra.
Janji Tuhan untuk hambaNya yang fungsi penglihatannya hilang lalu ia bersabar maka balasannya adalah surga. Ini janjiNya :) terpampang nyata dalam 2 warisan Rosullullaah yaitu Alquran dan Hadist. Janji Tuhan itu pasti bukan???
Setelah syarat administrasinya lengkap dan terpenuhi barulah Waryono memulai pendidikan di Balai Rehabilitasi tersebut kurang lebih 2-3 tahun (*kalau ga salah). pendidikan yang bertujuan agar penyandang tuna netra mahir melakukan pijat dan diharapkan bisa membuka jasa pijat.
Nah Waryono ini Alhamdulillan tidak sampai 2 tahun, telah lulus dan akhirnya sekarang ia buka praktek pijat didesanya di Kalijurang deket dengan SD Kalijurang 3. Kalau lewat pasar Talok, ikuti saja jalan utama sampai Anda menemukan SD Kalijurang, maju dikit lagi disebelah kiri terpampang nyata papan Pijat Refleksi Al-Kahfi. Menerima pijat panggilan juga dengan menghubungi 0823 2805 0495. hanya menerima pijat untuk pasien laki-laki, tidak untuk pasien perempuan (*Maaf). Yuk mari-kemari :) :)
0 komentar:
Posting Komentar