Kamis, 14 Januari 2016

Potret Taman Potret

Jarum pendek menunjukan angka 3 tanda perpustakaan harus tutup dan penghuni makhluk kasar  harus mengakhiri kegiatannya. Termasuk saya, saya disini hanya numpang menikmati free wifi, baca atau pinjam buku mah kagak (hehehe). Alkhamdulillaah wifi disni kenceng, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Saya adalah pemburu free wifi, baru 2 tempat yang free wifinya berasa nyata kenceng, yaitu diperpustakaan kota Tangerang dan Mc Donalds. Dua tempat itu aja udah cukup. Lain waktu saya akan berbagi sedikit tentang perpustakaan kota Tengerang.

Keluar dari pintu perpustakaan pengin cepet nyampe rumah aja bawaannya, pengin cepet makan. Maklumlah laper dan dahaga ini sudah menyerang dari sekitar 1 jam yang lalu. Dan kira-kira ga nyampe 15 menit lagi kalau jalanan lancar, ini laper akan berubah menjadi kenyang setelah saya makan. Di perjalanan pulang disisi kiri jalan, terlihat area parkir taman potret belum padet ga kek biasanya. Mendadak saya putuskan untuk masuk parkiran. Ini taman potret sering kali kesamper kesandung, tapi baru dua kali ini saya baru bisa nyempetin nyangkut.

Dan benar saja suasana taman masih sepi. Duduk sebentar atur nafas dan melihat sekeliling, menikmati indahnya warna hijau pepohonan dan warna-warni tanaman hias ciptaan Dia Yang Maha Indah. Subhanallaah..... bebas, lepas, kutinggalkan saja semua beban dihatiku, melayang ku melayang jauh (pasang back song Bebas-nya Iwa K, hehehe). Sudah cukup duduk, waktunya jalan berkeliling dan cekrak-cekrek sana-sini jadi fotografer amatir, dan karena jalan sendirian otomotis minta difotoin juga sama orang lain dan petugas taman (hehehe). Kalau udah begini jadi kuat menunda lapar.

Makin sore ini taman makin rame. Pengunjung silih berganti berdatangan. Ada yang bareng keluarganya, temennya, pasangannya sambil foto bersama. Sekarang dimana-mana selfie dan foto ramean lagi menjamur. Oh ya saya sendiri cukup dengan Dia yang tak pernah meninggalkanku. Dia yang memiliki diriku. Hem.... diri kita saja bukan milik kita, apalagi menginginkan orang lain untuk jadi milik kita. Its oke waelah jalan sendiri juga. I’m single i’m very happy. Dan makin lama disini makin kek berasa saya lagi mengikuti uji nyali, takut. Takut bukan karna taman ini ternyata serem, tapi takut jadi nambahin dosa, dosa hati, mata dan telinga. Soalnya dimana-mana bertebaran pasangan yang lagi pacaran. Kalau udah lihat macam ini, ku aliahkan duniaku.

*Suwe-suwe nang kene gawe psikologise aku kurang apik, terganggu. Ndeleng wong pacaran kayong semelet, semreset ning mripat, tek gawa ngopi bae ben ora ndeglag. Suwe juga ora pernah ngopi, aroma wangi kopi sing tercium dadi gawe aku terangsang pengin ngopi. Kayong-kayongetah kye aroma luwak white kopi. Oke fix ngopi karo nggayem pisang goreng sing anget, ditambah gorengan tempe anget, ora klalen karo nyigit cengis enom sing katone ora pedes. Regane ora sepira tapi nikmate luar biasa, Alkhamdulillaah. Dewekan ge nikmat apa maning ana pasangane (hehehe). Gusti, muga-muga sing pen teka bisa ngeneh maning karo kekasih sing halalan thoyyiban, Aamiin J.

Oh ya ada yang kelupaan nih. Sebelum meluncur ke rumah, aku duduk barang sebentar nunggu ini pencernaan nyampe lambung.  Duduk berhadapan dengan pasangan senior dibangku taman. Terenyuh hati ini, ketika pria tua itu mempersembahkan lagu untuk pasangannya. Dari sekian banyak pasangan, pasangan iniah yang paling membuat saya tertarik untuk dilihat keromatisannya. Ya dimana ga romantis, Bapak ini berulang kali bawain lagu bidadari surga-nya almarhum ustad Jefri untuk istri yang menemani hidupnya sampai sekarang ini. Lama-lama saya agak hafal juga  karna seringnya ini Bapak nyayi dengan diiringi puteran lagu versi mp3 yang keluar dari ponsel beliau. Kesalahan lirik yang terkadang dilakukan ini Bapak, malah menambah keseruan diantara keduanya. Keseruannya nyiprat ke saya juga. Sesekali keduanya itu melihat kearahku dengan senyum yang tak kalah manisnya dengan senyum balasanku. Dan pasangan itu telah membagi kebahagiannya denganku, dengan aku turut tersenyum dan tertawa kecil melihat keduanya Semoga orang tuaku disana juga selalu seperti mereka, bahagia. Benar-benar sakinah, mawaddah warokhmah. Tuhan, indahnya melihat kebersamaan pasangan ini (the best couple in the garden) yang dikit-dikit berpelukan. Lagunya belum kelar juga udah sering berpelukan apalagi kalau udah kelar.

setiap manusia punya rasa cinta
yang mesti dijaga ksuciannya
Namun ada kala insan tak percya
Saat dusta mampir bertahta

ku inginkan dia yang punya setia
dan mampu menjaga kemurniannya
saat ku tak ada ku jauh darinya
amanahpun jadi penjaganya

hadirmu tempat berlindungku
dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu, dijadikan engkau istriku
engkaulah bidadari surga

tiada yang memahami segala kekuranganku
Kecuali kamu, bidariku
Maafkanlah aku dengan kebodohanku
 yang tak bisa membimbing dirimu

robbana hablana min azwajina
wa dzurriyatina qurrota a’yun
waj’alna lil muththaqiina imaana








0 komentar:

Posting Komentar