Jarum
pendek menunjukan angka 3 tanda perpustakaan harus tutup dan penghuni makhluk
kasar harus mengakhiri kegiatannya.
Termasuk saya, saya disini hanya numpang menikmati free wifi, baca atau pinjam
buku mah kagak (hehehe). Alkhamdulillaah wifi disni kenceng, sayang kalau tidak
dimanfaatkan. Saya adalah pemburu free wifi, baru 2 tempat yang free wifinya
berasa nyata kenceng, yaitu diperpustakaan kota Tangerang dan Mc Donalds. Dua
tempat itu aja udah cukup. Lain waktu saya akan berbagi sedikit tentang perpustakaan
kota Tengerang.
Keluar
dari pintu perpustakaan pengin cepet nyampe rumah aja bawaannya, pengin cepet
makan. Maklumlah laper dan dahaga ini sudah menyerang dari sekitar 1 jam yang
lalu. Dan kira-kira ga nyampe 15 menit lagi kalau jalanan lancar, ini laper
akan berubah menjadi kenyang setelah saya makan. Di perjalanan pulang disisi
kiri jalan, terlihat area parkir taman potret belum padet ga kek biasanya. Mendadak
saya putuskan untuk masuk parkiran. Ini taman potret sering kali kesamper kesandung, tapi baru dua kali
ini saya baru bisa nyempetin nyangkut.
Dan benar
saja suasana taman masih sepi. Duduk sebentar atur nafas dan melihat
sekeliling, menikmati indahnya warna hijau pepohonan dan warna-warni tanaman
hias ciptaan Dia Yang Maha Indah. Subhanallaah..... bebas, lepas, kutinggalkan
saja semua beban dihatiku, melayang ku melayang jauh (pasang back song Bebas-nya
Iwa K, hehehe). Sudah cukup duduk, waktunya jalan berkeliling dan cekrak-cekrek
sana-sini jadi fotografer amatir, dan karena jalan sendirian otomotis minta
difotoin juga sama orang lain dan petugas taman (hehehe). Kalau udah begini
jadi kuat menunda lapar.
Makin
sore ini taman makin rame. Pengunjung silih berganti berdatangan. Ada yang bareng
keluarganya, temennya, pasangannya sambil foto bersama. Sekarang dimana-mana selfie
dan foto ramean lagi menjamur. Oh ya saya sendiri cukup dengan Dia yang tak
pernah meninggalkanku. Dia yang memiliki diriku. Hem.... diri kita saja bukan
milik kita, apalagi menginginkan orang lain untuk jadi milik kita. Its oke
waelah jalan sendiri juga. I’m single i’m very happy. Dan makin lama disini
makin kek berasa saya lagi mengikuti uji nyali, takut. Takut bukan karna taman
ini ternyata serem, tapi takut jadi nambahin dosa, dosa hati, mata dan telinga.
Soalnya dimana-mana bertebaran pasangan yang lagi pacaran. Kalau udah lihat
macam ini, ku aliahkan duniaku.
*Suwe-suwe
nang kene gawe psikologise aku kurang apik, terganggu. Ndeleng wong pacaran
kayong semelet, semreset ning mripat, tek gawa ngopi bae ben ora ndeglag. Suwe
juga ora pernah ngopi, aroma wangi kopi sing tercium dadi gawe aku terangsang
pengin ngopi. Kayong-kayongetah kye aroma luwak white kopi. Oke fix ngopi karo
nggayem pisang goreng sing anget, ditambah gorengan tempe anget, ora klalen karo
nyigit cengis enom sing katone ora pedes. Regane ora sepira tapi nikmate luar
biasa, Alkhamdulillaah. Dewekan ge nikmat apa maning ana pasangane (hehehe). Gusti,
muga-muga sing pen teka bisa ngeneh maning karo kekasih sing halalan thoyyiban,
Aamiin J.
Oh ya ada
yang kelupaan nih. Sebelum meluncur ke rumah, aku duduk barang sebentar nunggu
ini pencernaan nyampe lambung. Duduk berhadapan
dengan pasangan senior dibangku taman. Terenyuh hati ini, ketika pria tua itu
mempersembahkan lagu untuk pasangannya. Dari sekian banyak pasangan, pasangan
iniah yang paling membuat saya tertarik untuk dilihat keromatisannya. Ya dimana
ga romantis, Bapak ini berulang kali bawain lagu bidadari surga-nya almarhum
ustad Jefri untuk istri yang menemani hidupnya sampai sekarang ini. Lama-lama
saya agak hafal juga karna seringnya ini
Bapak nyayi dengan diiringi puteran lagu versi mp3 yang keluar dari ponsel
beliau. Kesalahan lirik yang terkadang dilakukan ini Bapak, malah menambah
keseruan diantara keduanya. Keseruannya nyiprat ke saya juga. Sesekali keduanya
itu melihat kearahku dengan senyum yang tak kalah manisnya dengan senyum
balasanku. Dan pasangan itu telah membagi kebahagiannya denganku, dengan aku
turut tersenyum dan tertawa kecil melihat keduanya Semoga orang tuaku disana
juga selalu seperti mereka, bahagia. Benar-benar sakinah, mawaddah warokhmah. Tuhan,
indahnya melihat kebersamaan pasangan ini (the best couple in the garden) yang
dikit-dikit berpelukan. Lagunya belum kelar juga udah sering berpelukan apalagi
kalau udah kelar.
setiap
manusia punya rasa cinta
yang
mesti dijaga ksuciannya
Namun
ada kala insan tak percya
Saat
dusta mampir bertahta
ku
inginkan dia yang punya setia
dan
mampu menjaga kemurniannya
saat
ku tak ada ku jauh darinya
amanahpun
jadi penjaganya
hadirmu
tempat berlindungku
dari
kejahatan syahwatku
Tuhanku
merestui itu, dijadikan engkau istriku
engkaulah
bidadari surga
tiada
yang memahami segala kekuranganku
Kecuali
kamu, bidariku
Maafkanlah
aku dengan kebodohanku
yang tak bisa membimbing dirimu
robbana
hablana min azwajina
wa
dzurriyatina qurrota a’yun
0 komentar:
Posting Komentar