Selasa, 21 Juni 2016

Jika Ramadhan Tak Pernah Ada



Masjid terlihat penuh sejak hari pertama bulan Ramadhan, di malam hari saat salat tarawih, bahkan di waktu subuh. Di waktu-waktu salat lainnya, seperti dzuhur dan ashar, masjid pun disemuti orang-orang yang singgah untuk shalat kemudian melepaskan penat dan lelah usai bekerja. Sebagian tampak serius mendengarkan ceramah selepas ashar. Adakah suasana seperti itu bisa kita temui di bulan lain selain Ramadhan? Jika Allah tak menciptakan bulan Ramadhan untuk kehidupan kita, mungkinkah masjid kita dipenuhi jamaah setiap malam dan waktu subuh?

Di banyak tempat, hampir setiap saat bisa kita saksikan orang-orang, muda dan tua, khusyuk memegang mushaf al-Qur'an. Seolah menjadi bacaan wajib yang tak boleh tertinggal untuk menghiasi hari dengan lantuan ayat suci, tak peduli di mana mereka berada. Di dalam bis, gerbong kereta, dalam kelas, kampus, di kantor, bahkan dalam kendaraan pribadi pun diperdengarkan suara yang semakin mendekatkan kita kepada Allah. Andai hari-hari terakhir yang kita saksikan saat ini bukan hari-hari Ramadhan, adakah orang-orang yang menjadikan al-Qur'an bacaan wajibnya setiap hari, bahkan setiap usai salat lima waktu sebanyak saat ini?

Orang-orang berlomba memperbanyak sedekah, infak dan zakat seolah esok hari kita akan mati, sehingga merasa punya cukup bekal untuk berhadapan dengan Allah. Jika Allah tak menjanjikan ganjaran berlipat ganda untuk setiap amal shalih, infaq dan sedekah yang dilakukan di bulan Ramadhan, mungkinkah sama semangat kita untuk beramal shalih? Sebesar saat Ramadhan kan sedekah yang kita beri?

Di waktu-waktu menjelang maghrib, para tetangga saling hantar penganan berbuka. Masjid-masjid membuka pintu lebar-lebar, kemudian mengundang fakir miskin dan orang-orang dalam perjalanan untuk berbuka puasa bersama, menikmati penganan seadanya. Begitu adzan berkumandang, keceriaan fakir miskin begitu jelas terlihat meski hanya segelas teh manis dan tiga buah kurma di tangan mereka. Jika tak pernah ada yang menjelaskan bahwasanya pahala memberi makanan berbuka bagi orang berpuasa sama dengan pahala berpuasa itu sendiri, akankah tetap tersedia makanan berbuka di berbagai masjid? Adakah saling hantar makanan oleh orang-orang bertetangga?

Sejuk, nyaman dan aman. Inilah suasana yang tercipta dan kita rasakan selama bulan Ramadhan. Semua orang di hadapan kita begitu mempesona, dan yang kita jumpai pun tampak baik, sabar, serta menahan amarah mereka. “Jangan marah, kan sedang berpuasa” itu nasihat yang sering kita dengar saat amarah memuncak, redalah hati. Senyum persaudaraan senantiasa kita dapatkan di mana pun kita berada. Akankah hari-hari penuh kesejukan seperti ini yang tetap bisa kita rasakan seandainya Ramadhan tak pernah ada?

Kepedulian terhadap sesama begitu tinggi di bulan ini, mungkin pengaruh perut lapar kita yang ikut merasakan betapa banyak orang-orang yang tetap berpuasa meski bukan di bulan Ramadhan. Saling berbagi, memberi dan empati amat ringan tercipta dari tangan dan hati kita. Tetap pedulikah kita di bulan selain Ramadhan? Masih adakah yang akan terus kita bagi kepada orang lain, meski tak lagi di bulan Ramadhan?

Jika Ramadhan tak pernah ada, masihkah kita jumpai kebaikan, kepedulian, dan kesejukan dalam kehidupan sehari-hari? Akankah semua kenikmatan itu hanya seperti buah kurma, yang muncul khusus di bulan Ramadhan saja. Kemudian hilang entah ke mana sehari setelah hari raya, sehari setelah kita saling bermaafan, sehari setelah kita merayakan hari kemenangan.

Beruntunglah kita, karena Allah menghadirkan Ramadhan untuk hamba-Nya. Akan sangat beruntunglah kita, jika kita mampu menghadirkan nuansa Ramadhan di lain bulan selain Ramadhan. Semoga.

-
-
-

(Sumber: Bayu Gawtama)

Ramadhan 1437H



Lihat kalender pagi ini jadi tahu bahwa sekarang tanggal 21 Juni bertepatan dengan 16 Ramadahan. Ini berarti telah  memasuki 10 hari kedua Ramadhan. Sejak jumat malam kemarin, sekitar pukul 21.00 langit sudah mulai menangis sebab Ramadhan akan segera berlalu. Yah, sudah setengah perjalanan Ramadhan, dan itu artinya setengah perjalanan lagi Ramadhan akan benar-benar berakhir.

Beberapa hari kemarin saya mendengar tausiyah di salah satu stasiun TV swasta, acara tersebut diisi seorang Ustadz, Kyai dan Habib. Masing-masing menyampaikan tentang tema yang berbeda. Diantara ketiga pembicara tersebut, Hanya satu yang namanya saya ingat yaitu Kyai Haji Tengku Zulkarnain.

Apa yang disampaikan Kyai Haji Tengku Zulkarnain. menurutku adalah yang paling menarik yaitu mengenai “kamatian adalah sebuah kepastian”. Manarik karena dalam penyampaiannya ada selipan lagu religi. Kurang lebih berikut liriknya:

Bila Izrail datang memanggil
Jasad terbujur dipembaringan
Seluruh tubuh akan menggigil
Sekujur badan kan kedinginan

Tiada lagi gunanya harta
Kawan karib, sanak saudara
Jikalah ada amal didunia
Itulah hanya pembela kita

Janganlah mau disanjung-sanjung
Engkau digelar manusia agung
Sadarlah diri tahu diuntung
Sebelum masa keranda diusung

Datang masanya insyaflah diri
Selimut putih pembalut badan
Tinggal semua yang dikasihi
Berjuanglah hidup sepanjang zaman

Sebenarnya tiap hari ahad sekitar pukul 9 pagi kalau ada ibu-ibu pengajian di Mushola sebelah, saya juga sering mendengar lagu ini, dan saya merasa biasa-biasa saja. Tapi entah kenapa saat Kyai Haji Tengku Zulkarnain bawakan lagu tersebut apa yang didengar lewat telinga bisa begitu saja sampai ke hati dan seketika meneteslah air mata. Ampuni aku Tuhan, ternyata diri ini sangat jauh dari status baik. Hubunganku dengan sesama, hubunganku denganMu bahkan hubunganku dengan diri sendiri jauh benar dari kata baik.  Terima kasih masih memberiku waktu dan kesempatan, bantu aku agar tetap semangat memperbaiki diri dan dapat menjadi hamba sholehah yang berbakti kepadaMu, kepada orang tua dan hamba yang dapat bermanfaat bagi sesama. Aamiin.... Ya Robbal ‘Aalamiin....

Mudah-mudahan Ramadahan kali ini dan seterusnya, puasa kita bisa seperti puasanya kupu-kupu bukan puasanya ular.

Kupu-kupu, serangga indah bersayap lebar ciptaan Dia Yang demikian indahnya. Sebelum menjadi kupu-kupu, kupu-kupu berpuasa agar metamorfosisnya sempurna. Dari telur, ulat, kepompong dan berakhir menjadi kupu-kupu. Diharapkan kita bisa seperti kupu-kupu, setelah berpuasa nantinya kita bisa menjadi pribadi yang berubah lebih baik. Aamiin....

Ular,  hewan melata yang dapat mematikan manusia dan hewan lainnya dengan bisanya. Ular juga berpuasa untuk beberapa waktu lamanya. Puasanya ular ini untuk pergantian kulit. Makanya kita pernah menemukan sisik ular saat kita bermain dulu. Setelah ular berpuasa dan sisiknya berganti, apakah ular tersebut berubah menjadi bentuk lain yang bukan ular? Tentu jawabannya tidak, ular tersebut pasti akan tetap menjadi ular. Jika dikaitkan dengan puasa kita tadi, maka janganlah puasa kita seperti puasanya ular. Setelah puasa selesai, tidak ada perubahan yang lebih baik dari diri kita. Kita masih saja seperti sebelumnya.

Dapat dimengertikah maksud saya tersebut??? Ya Allah, susah juga menjelaskan lewat tulisan. Mudah-mudahan Tuhan memberi rizqi pemahaman agar pembaca dapat mengerti dengan baik dan tidak menimbulkan makna ambigu. Intinya, mudah-mudahan setelah kita berpuasa kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik. yang indah akhlaknya baik dalam tutur kata, hati, pikiran dan tingkah laku. Aamiin....

Puasa, kupu-kupu dan ular ini salah satu hasil jiping (ngaji kuping) yang masih saya ingat dari Ustad Amir A’lamuddin. Masih ada banyak juga kata-kata beliau hasil dari jiping yang masih saya ingat sampai saat ini. Rasa-rasanya sudah lama sekali tidak pernah mendengarkan pengajiannya. Sudah sangat lama juga ternyata tidak bertemu dengan beliau. Tuhan, Panjangkan umurnya dalam kesehatan, kebahagian dan keberkahan. Aamiin....

Sabtu, 04 Juni 2016

Membuat Gambar Berkata

Gegara temen yang satu ini, Fadhilatun Nisa yang punya kawasan Pamijen City japri gue lewat BBM nanya kek gimana cara bikin gambar berkata. Seketika jadi kepikiran buat jadiin bahan postingan di blog :D . Matur thank you Bie secara ga langsung udah ngasih gue inspirasi (*kiss hug kiss hug Bie). Sebenarnya sebelum dia, udah banyak juga yang nanya kek gimana bikinnya, gue jawab aja sesuai prosedur yag ada :D.

Kalo kembali baca judul postingan gue kali ini, ini judul sebenarnya kurang ngena. Kek ambigu gitu judulnya trus ga masuk akal. Ya kali gambar bisa berkata, kan gambar ga punya mulut. Kalau dibalik jadi kata bergambar juga kek kurang ngena. 

Kalau menurut mata pelajaran Bahasa Indonesia yang pernah gue pelajari sewaktu sekolah, pengertian kata adalah gabungan dua huruf atau lebih yang mempunyai makna atau arti. Guru Bahasa Indonesia gue dulu waktu SMP beda-beda orangnya. Waktu kelas VII Pak Soejatno (baca: Suyatno) rumahnya di sebelah selatan jembatan Jati Sawit persis, waktu kelas VIII Bu Suhardiyati rumahnya di Linggapura (Singapuranya Tonjong), dan waktu kelas IX Pak Bambang rumahnya di belakang pasar Jati Sawit. Ketiganya udah pensiun semua. Sedangkan waktu SMK dari kelas X-XII Guru Bahasa gue orangnya istiqomah, beliau mulu yaitu Ibu Beti Agustina rumahnya di Pojok, Penggarutan.
Ehm.... setelah gue buka KBBI pengertian kata adalah “unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang digunakan dalam berbahasa”. Seinget gue ada 10 macam kata yaitu:
1. Kata Kerja
2. Kata Benda
3. Kata Dasar
4. Kata Ganti
5. Kata Sifat
6. Kata Sambung
7. Kata Sandang
8. Kata Tanya 
9.
10. 
Menthok sampe nomer delapan, sisanya yang dua lupa. Itu aja yang delapan gue ga yakin bener semua :D
Atuh, jadi apa ya judul yang tepat agar sesuai dengan isi? Oke lah, judul emang penting, tapi isi lebih penting. Sekarang mari kita mulai,
Sebelum bikin gambar atau foto yang ada tulisannya, pastikan smartphone kalian aktif dan ada kuota internetnya juga. Kalau ga ada salah satu dari keduanya atau bahkan ga ada dua-duanya, skip aja dan abaikan tunggu sampe syarat pokok itu terpenuhi.
1. Dowload aplikasi Photo Grid pada play store/google play/app store. Sesuaikan saja. Kalau udah pernah download, langsung aja kelangkah selanjutnya.
2. Setelah aplikasi Photo Grid terpasang, buka aplikasi tersebut. maka akan muncul tampilan seperti ini

3. Pilih “Gaya Bebas”
4. Pilih foto yang akan  diberi tulisan, minimal 1 maksimal 9, pilih “lanjutkan”.  (Bisa dilihat dan dipilih difolder mana foto tersebut ada).

5. Gue sih biasanya habis pilih lanjutkan langsung hapus foto yang tadi dipilih dengan cara sentuh dibagian foto tersebut lalu sentuh tanda silang dipojok kiri atas foto. Nanti kan muncul kotak dialog konfirmasi hapus, pilih aja “ya”. Tapi kalau emang foto yang tadi mau dikasih tulisan, jangan dihapus.
6. Oia, ketentuan ukuran foto atau gambar yang dijadikan post untuk di instagram, foto profil twitter, facebook, WA, BBM, Telegram atau yang lainnya pake ukuran persegi biar nanti ga kepotong  dan pake bentuk seutuhnya. Nah untuk mendapatkan ukuran tersebut pilih “Rasio” nanti akan ada beberapa pilihan, pilih yang “1:1”.
 
7. Karna gue suka warna item maka seringnya pake latar warna item. Ada banyak pilhan latar warna dan motif disitu, pilih sesuai selera.
8. Pilih “Teks” dan ketik tulisan atau kallimat yang akan diberi. Misalkan kek ini, kalo udah tinggal centang kalo ga jadi tinggal silang.
Nah untuk menyesuaikan tinggal cubit aja layarnya pas dibagian tulisan agar terlihat semua tulisannnya. Atau kalau ga, tinggal pilih “Mengubah” lalu pake enter biar tulisannya ga memanjang dan terlihat bagus serta rapi. Kalau dibagian tulisannya udah disentuh maka akan banyak muncul pilihan kek “Mengubah”, “Huruf”, “Luruskan”, “Warna” dan “Latar”. Otak-atik aja sesuai keinginan. 


Kalau mau bikin tulisan di foto, jangan lupa biar terlihat bagus, dibagian latar tulisannya pilih “tidak ada”.
9.Kalau udah sesuai keinginan pilih simpan dipojok kanan atas dan pilih simpan lagi.
 Alhamdulillaah kelar, foto tersebut akan tersimpan otomatis digaleri pada folder Photo Grid

Kalau udah pasang aplikasi Photo Grid, banyak yang bisa dilakukan. Ga cuma yang gue kasih tau doang diatas. Coba-coba aja, jangan takut ntar smartphonenya rusak atau takut salah.
Manfaatkan Smartphonenya sebaik mungkin ya, jangan malah Smartphonenya jadi Oonphone. Karna cuman dipake buat telpon, sms, bbm, sama buka sosmed. Banyak loh aplikasi yang mendidik yang gratis yang lebih bermanfaat. Yang bisa menambah kemampuan dan pengetahuan kita. Jangan dowloadnya aplikasi games mulu sama apliksi edit foto. Rugi hidup kita, waktu dan smartphonenya hanya banyak dihabisin buat nggames doang.
Dan ini ada beberapa hasil yang pernah gue post. Gue biasaya pake kalimat sendiri, ada juga dari sumber lain, dan biasanya dipost dimoment-moment tertentu yang pas dengan hari nasional atau apalah. dan ga ketinggalan gue kasih trademark "amtuijpia.blogspot.com" hehehe..... 


Semoga bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.