Selasa, 19 Juli 2016

Berkat dan Jodoh


Sarapan berkat, makan siang berkat, makan malampun berkat. Awal Syawal akan dihiasi dengan berkat, dan hidangan yang serba daging dan juga jajanan yang disajikan untuk para tamu yang berkunjung tapi malah habis oleh orang rumah.

Pengertian berkat menurut Bie Fadhilatun Nisa “makanan yang dibawa oleh tamu undangan setelah menghadiri acara hajatan pernikahan atau khitanan”.

Kalau buka KBBI dan cari arti kata berkat yang keluar tidak sesuai harapan yaitu “karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup manusia” bener juga sih tapi bukan itu maksudnya. Aku deskripsikan sendiri aja apa itu berkat.

Berkat adalah balasan untuk orang yang melakukan kondangan. Nah balasannya itu berisi nasi dan lauk pauk yang biasanya berupa masak mie, sayur buncis, masakan kacang kedelai, masakan tempe dengan irisan dadu, ayam goreng, tempe goreng, telur, ikan asin dan kerupuk warna-warni. Ga semua lauk yang disebutin tadi ada semua. Paling ada 4 macam. Yang 3 macem juga ada, tapi volumenya banyak. Makin banyak varian lauknya makin dikit volume pervariannya begitu sebaliknya. Kalian dikatakan beruntung jika berkatnya ada:
  1. Ayam goreng
  2. Telur utuh mateng satu bulat penuh, kalau cuman separuh juga itu masuk kategori beruntung.
    Sekarang udah berubah, telurnya pake telur mentah dibungkus pake plastik bening.
    Tapi tau dah kalau muncul fenomena seperti ini, ketika telur yang mentahnya tadi megar jadi itik. Masuk keberuntungan kah???

Ngomong-ngomong itu berkat taruh dimana ya? biasanya taruh di tenggok yang dibawa oleh masing-masing orang yang kondangan. Kalau ga bawa tenggok ya udah, ada 2 kemungknan yang nanti akan terjadi yaitu ga dapat berkat sama sekali atau dapet berkat tapi dalam kemasan cepon plastik kecil yang dibungkus kantong plastik hitam atau putih. Akan diberikan ketika kita pamit pulang. Jadi ketika kita datang dan akan pulang ada proses yang namanya menunggu. Proses menunggunya itu diisi dengan medang yaitu ngobrol sambil makan cemilan basah dan kering plus segelas teh hangat biar mangseg. Ada juga yang pakenya minuman gelas, bertujuan untuk kepraktisan guna mengurangi jumlah item yang harus dicuci (asahsah).

Jadi ya begitulah, pekan pertama dibulan Syawal hidup kita akan bergelimang dengan berkat. Alhamduilllaah....

Mangsan nikah, mangsan kondangan, mangsan sinoman, mangsan berkat.

*kata yang diitalic maknanya hanya aku, Tuhan dan orang sekitaran Bumiayu aja yang tahu.

Ngomong-ngomong masalah nikah, aku sering banget ditanya. Dan jawaban untuk tiap orang yang nanya berbeda. Kadang jawabanku cuman tersenyum, tersenyum tapi dalem hati bilang Aamiin semoga disegerakan, kadang jawab dengan senyum lebar sambil bilang “iye nih hidupku sejauh ini cuman gandengan mulu sama gas motor” dan bahkan cuman diem ga jawab apa-apa. Kalau udah diem, udah tuh sedih, bosan dan sebal berarti. Keinginanku untuk menikah sih angot-angotan. Kalau hidup lagi terasa berat, pengin cepet-cepet. Tapi kalau hidup tenang, aku slow aja merasa aku ini masih muda, masih kinyis-kinyis. Pernah berfikir kalau nikah muda, indah dan seru kali ya. Anak pertamanya cewe, pas udah gedhe pergi bareng trus disangkanya orang yang lihat kita berdua kakak beradik. Yuhuuuu senangnya dikata kakak beradik.

Dibawah ini aku mau tulis sesuatu buat sahabat cewe Ka.eR yang beberapa bulan terakhir curhat dan mengkhawatirkan tentang orang yang itu-itu lagi. Ka.eR yang tersakiti entah sudah berapa kali, yang sekarang lagi proses move on dan move up. Tapi nanti seketika juga jadi gagal move on. Aku sendiri sekali, dan itu tuh ternyata rasanya ya begitu itu, es a SA ka i et KIT, SAKIT. Berasa kek lutut kita kebentur sudut meja ruang tamu, kalau ga kek berasa ketusuk duri. Duri ikan, ikannya ikan bandeng, bandengnya bandeng fresto kalau ga bandeng rorod (bandeng rorod adalah oleh-oleh khas Bekasi) kalau digabung jadi duri ikan bandeng fresto atau duri ikan bandeng rorod.

Sebelumnya aku kasih tau dulu surat cinta dari Tuhan yang telah Dia kirim.

Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik (Q.S An-Nur:26)”.

Surat cinta dan janji Tuhan yang pasti. Lega rasanya membaca petikan surat cinta tersebut, benar-benar menghibur hati. Walau kadang kau merasa lelah, lelah untuk tetap menjaga hati dan iman, lelah untuk istiqomah dan lelah untuk tetap tersenyum dalam menghadapi pertanyaan. Aku hanya bisa memberi tahumu dan diriku sendiri bahwa janji Allah itu mungkin tidak datang dengan segera tapi akan selalu datang dengan pasti. Penantian panjang ini seperti malam yang semakain gelap dan pekat. Hanya cahaya iman dan sabar yang akan menjadi penerang, kau harus yakin malam yang semakin gelap dan pekat itu tidak berlangsung selamanya. Karena semakin waktu berangkat jauh membawa gelap dan pekatnya, semakin dekat pula waktu menuju dengan sambutan mentari yang cerah. Ya disaat pagi itulah Tuhan menunjukan janjiNya. Aku pernah merasa demikian, merasa tersakiti lalu kemudian berusaha bangkit. Susah memang, tapi cobalah ini

Mulailah menerima dengan lapang hati apapun yang terjadi. Karena kita mau menerima atau menolaknya, dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi menyapapun tidak. Tidak peduli. Hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu. Meski sakit hati, menangis, marah-marah, sebal sekali pada akhirnya bisa tulus melepaskan, dia sudah berhasil menaklukan diri sendiri. Yang pergi akan kembali, yang hilang akan ditemukan, jika memang berjodoh. (Tere liye).”

Dan nyatanya walau sudah banyak sahabat dan keluarga yang telah menasehati, menghibur dan menyuport kita, kita masih saja setia.

Kadang, kita tidak tahu kenapa kita masih berharap. Kadang kita tidak tahu kenapa masih menunggu. Kadang kita tidak tahu kenapa tetap tinggal. Maka itulah salah satu cabang sabar. Ketika kita “tidak tahu” misteri masa depan, tapi kita tetap melakukannya. Lengkapi dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu punya skenario terbaik, sibukkan diri dengan hal positif dan bermanfaat, maka semoga bahagia selalu menerima kita (Tere Liye).”

Laa Tahzan Innallaaha Ma’aanaa (Jangan bersedih, Tuhan bersama kita)

Mumpung masih dibulan Syawal. Aku ucapkan minal ‘aidzin wal faizin mohon maaf lahir batin. Skor kita sekarang jadi kacamata, salam dua jari, jari telunjuk dan jari tengah.
Atipa Abdrrokhman dan Kelurga yang masih sendiri :)

*sumber gambarnya dapat dari temen BBM