Selasa, 08 Desember 2015

Rancang Bangun SPK


Rancang Bangun SPK
  • Tahap perancangan SPK pada garis besarnya terdiri dari Penentuan Tujuan Penelitian.
  • Tahap Studi Pendahuluan.
  • Tahap-tahap perumusan kebutuhan data input dalam kaitannya dengan pengembangan sistem informasi.
  • Tahap perumusan kemampuan yang harus dipenuhi oleh SPK dan perlengkapan yang dibutuhkan.
  • Tahap perancangan dan pengembangan SPK. Tahap ini dilaksanakan secara interaktif dimana penyempurnaannya dilakukan setelah melalui proses uji coba untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada rancangan SPK tahap awal.

Pendekatan Perancangan Subsistem Data Base

Subsistem Manajamen Data Base, berfungsi sebagai pengelola data base
Subsistem Ekstraksi Data, dengan adanya komponen ektraksi data, file-file dari data base sumber dapat diorganisasikan guna menunjang analisis dan presentasi data yang dibutuhkan SPK

Konfigurasi Subsistem Manajemen Data Base

Konfigurasi Subsistem Manajamen Ekstaksi Database


Pendekatan Perancangan Subsistem Pemodelan
Komponen pemodelan suatu SPK harus menunjang setiap aktivitas pengambilan keputusan yang meliputi, analisis sistem permasalahan, proyeksi situasi masa depan, perancangan alternatif, pembandingan atau pemilihan alternatif, optmasi dan simulasi melalui penerapan model-model yang relevan.

Keputusan Dapat Dikategorikan Dalam Dua Jenis
Model-model yang banyak digunakan dalam proses pengambilan:
Model matematika,

yaitu model yang mempresentasikan sistem secara simbolik dengan menggunakan rumus-rumus atau besaran-besaran abstrak. Model ini selunjutnya bisa dijabarkan ke dalam operasi-operasi matriks, algoritma iteratif dan model-model keputusan matematis lainnya.
Model informasi,
yaitu model yang mempresentasikan sistem dalam format grfik atau tabel. Secara umum model ini dibagi atas:
1. Penjelasan objek
Mendeskripikan apa dan bagaimna suatu objek secara terperinci bisa berupa tabel, daftar dan sebgainya.
2. Penjelasan hubungan
Menunujukan hubungan antar objek. Pada model ini, reprensentasi hubungan lebih interaktif jika ditampilkan dalam bentuk grafik.
3. Penjelasan operasi
Menunujukan urutan tugas atau proses yang dilakukan oleh suatu objek atau sekumpulan objek. 


Konfigurasi Subsistem Pemodelan


Pendekatan Perancangan Subsistem Dialog
Bahasa komunikasi yang diterapkan dalam dialog system-user dapat dikategorikan dalam 3 jenis yaitu: 

1. Komunikasi antara pemakai dengan SPK
Pada rancangan SPK ini, kebanyakan bentuk komunikasi antara pemakai dengan SPK dalam aktivitas pengendalian operasinnya dilakukan dengan dialog menu dan tanya jawab.
2. Komunikasi peraga atau representasi
Selama proses, SPK memberikan informasi kepada pemakainya, berupa feed back terhadap instruksi-instruksi yang diberikan oleh pemakai informasi tentang status proses yang sedang berlangsung, infomasi dalam bentuk laporan hasil proses atau representasi model yang dibuat melalui komponen pemodelan.
3. Komunikasi pemandu
Pemakai harus mempunyai pengetahuan kemampuan mengenai struktur sistem dan prosedur umum untuk mengoperasikannya.

Subsistem dialog dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bahasa aksi, meliputi apa yan dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (keyboard), panel-panel sentuh, joystik, perintah suara dan sebagainya.

Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar, tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara dan sebgainya.

Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Basis pengetahuan meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual dan sebagainya

*dari berbagai sumber/@perpustakaan Kota Tangerang